Ininews.info - Pelaksana pekerjaan Gubernur DKI, Sumarsono, mengakui belum terima surat pemberhentian Gubernur non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama dengan kata lain Ahok, dari Pengadilan Negeri Jakarta Utara berkaitan surat pemberhentian gubernur DKI non-aktif Basuki Tjahaja Purnama, dengan kata lain Ahok.
" Jawabannya belum ada, dari pengadilan belum ada jadi kita menanti, " kata Sumarsono di Jakarta, Jumat 16 Desember 2016.
Walau demikian, Soni, sapaan akrab Sumarsono, mengakui tengah “menjemput bola. ” Ia mengakui sudah kirim stafnya untuk menjemput surat pemberhentian Ahok ke PN Jakarta Utara di Jalan Gajah Mada.
" Bolanya ada disana. Namun saya telah kirim staf saya untuk menjemput surat kesana, jemput ke pengadilan. Semoga diberi, " kata Soni.
Menurut dia, tanpa ada surat pemberhentian dari pengadilan, pihaknya tak dapat memprosesnya. Terlebih meneruskannya ke Kementerian Dalam Negeri, untuk terima hasil ketentuan apakah Ahok akan diberhentikan atau tak.
" Tanpa ada surat ini kita tidak dapat sistem saat ini. Maka dari itu dijemput, apakah direspons dalam satu atau dua minggu, kita tidak tahu. Umumnya lama, umumnya ya bergantung. Ini bila dinon-aktifkan kita kan belum tahu, pengadilannya belum ada ancaman hukuman juga belum terang. Semuanya ada mekanismenya menanti dahulu di pengadilan yang dikejar pengadilan, " katanya.
Pengadilan terasa butuh memberhentikan sesaat saat atas Ahok dari posisinya di pemerintahan DKI Jakarta mulai sejak berstatus terdakwa atas masalah penistaan agama.
Tetapi, jauh-jauh hari terlebih dulu Ahok telah berstatus non-aktif sebagai gubernur lantaran mesti ikuti kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 sebagai calon petahana.
0 comments:
Post a Comment