Ininews.info - Beberapa pucuk pimpinan daerah di Kabupaten Sragen menyatakan tak dapat seenaknya melarang orang-orang yang menginginkan merayakan malam Tahun baru 2017 yang akan datang. Penegasan itu di sampaikan Ketua DPRD, Kapolres serta Dandim selesai menjumpai rombongan massa dari Front Pembela Islam (FPI) Sragen di DPRD yang satu diantaranya memohon supaya tak ada perayaan malam tahun baru di Sragen, Rabu (21/12/2016).
“Tadi mereka mengemukakan masukan satu diantaranya supaya ditiadakan perayaan malam tahun baru. Ya tidak mungkin saja lah kita dan merta melarang orang-orang yang menginginkan merayakan karenanya hak orang-orang. Selama dapat melindungi kondusivitas serta tak mengganggu, tak ada hak kita untuk melarang mereka, ” tutur Ketua DPRD, Bambang Samekto pada wartawan.
Seirama, Kapolres Sragen, AKBP Cahyo Widiarso, mengemukakan kalau Negara Indonesia yaitu Negara hokum. Masalah aktivitas keramaian atau perayaan malam tahun baru, selama tak tidak mematuhi UU serta memperoleh izin, tak dapat dan merta dilarang.
Menurut dia, bila ada pelanggaran pada aktivitas itu, kelak hukum yang bakal mengolah. Tetapi ia mengutamakan bila aktivitas perayaan malam tahun baru itu tak berbentuk negatif, tak ada argumen juga untuk aparat untuk melarangnya.
Sesaat, Dandim 0725/Srg, Letkol (inf) Denny Marantika mengungkap posisi Kodim dalam soal ini memanglah berusaha untuk berdiri di tengah-tengah. Saat ada masukan dari satu diantara pihak serta ada masukan dari pihak lain, pastinya mesti dikoordinasikan dengan pihak berkaitan untuk merampungkannya.
Tentang keinginan dari FPI masalah perayaan tahun baru ditiadakan saja, Dandim menyebutkan bukanlah dalam kemampuan untuk menjawabnya. Tetapi ia bakal mendorong hal semacam itu dikoordinasikan dengan unsur Muspida yang lain, baik dari Pemkab, Polres, DPRD, Kesbangpolinmas serta sebagian unsur yang lain.
“Yang terutama kita mendorong kondisi kondusif, ” tegasnya. Wardoyo
0 comments:
Post a Comment