Raja Thailand Ditembak di Jerman

Ininews.info - Raja Thailand Maha Vajiralongkorn ditembak dengan pistol berpeluru plastik, saat bersepeda malam hari bersama rombongannya di dekat bandara Muenchen, Jerman. Pelakunya adalah dua remaja laki-laki berusia 13 dan 14 tahun.

"Sampai sekarang dipastikan raja tidak terluka," kata juru bicara kantor kejaksaan setempat, Thomas Rauscher seperti dikutip dari BBC, Kamis, 22 Juni 2017.

Otoritas Jerman mengatakan kedua remaja itu menembak rombongan Raja dari jendela sebuah rumah di kota Erding, 10 Juni 2017 lalu. Baik raja maupun anggota rombongannya tidak terluka atas insiden itu. 

Tembakan dengan pistol angin itu diketahui juga terjadi saat rombongan raja lewat di kota Erding, 35 km dari Muenchen. "Total jumlah tembakan belum diketahui, namun kami tahu ada lebih dari satu tembakan," ujar Rauscher.

Kepolisian Jerman masih menyelidiki remaja yang berusia 14 tahun itu, atas laporan dari pengawal pribadi raja. Diyakini remaja tersebut tidak mengetahui siapa yang ditembaknya. Sedangkan yang berumur 13 tahun bebas dari proses hukum karena masih tergolong anak-anak.

Polisi Jerman belum memutuskan untuk menjerat remaja tersebut dengan tindak pidana. "Raja sendiri tidak tertarik untuk mengambil tindakan hukum terhadap mereka," kata Rauscher.

Seorang pejabat di istana di Bangkok mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui insiden tersebut ketika terjadi. Sementara perwakilan di Kedutaan Thailand di Berlin juga tidak mau memberikan komentar soal insiden ini.

Raja Vajiralongkorn (64 tahun) naik tahta Desember tahun lalu setelah kematian ayahnya Raja Bhumibol Adulyadej pada bulan Oktober 2016. Putra mahkota tersebut tidak populer seperti ayahnya yang dipuja dan telah memerintah selama tujuh dekade. 

Menghabiskan sebagian besar hidupnya di luar negeri, membuat Raja Vajiralongkorn tak banyak dikenal publik. Ia diketahui bercerai sebanyak tiga kali dan memiliki tujuh anak. Di Jerman, raja diketahui memiliki dua vila di Danau Starnberg, sekitar 60 km dari Erding.

Raja Vajiralongkorn hobi bersepeda. Tahun 2015, dia bergabung dengan ribuan pesepeda Thailand dalam perjalanan melalui Bangkok untuk menghormati ibunya, Ratu Sirikit. Ini adalah acara pertama yang dipimpin oleh pangeran ketika itu.